Kepergianmu
Karya epi yunita
Berat kaki melangkah
Berat haluan melaju
Setelah ku dengar kepergianmu
Angan ku hampa
Pikiranku entah kemana
Semua gelap gulita
Saat itu telah tiba
Aku angkat tangan perlahan
Dan ku haturkan do’a untukmu
Semoga kau tenang disana
Meskipun ragamu telah tiada
Namun jiwamu kan selalu ada
Pemulung
Karya epi yunita
Kau jalani hidup penuh derita
Kau jalani hidup penuh sengsara
Tak peduli panas tak peduli hujan
Kau terus bekerja
Kau terus melangkah demi langkah
Menyusuri jalan mencari nafkah
Tak pernah menyerah
Tak pernah marasa kalah
Mengumpulkan sampah demi sampah
Ayah apa kau mendengarku
Karya epi yunita
Ayah!
Apa engkau mendengarku
Apa engkau melihatku
Ayah !
Kerinduanku padamu tak bisa ku bendung
Canda, tawa, senyum manis yang kau lontarkan padaku
Masih terkenang selalu dibenakku
Aku berjanji pada diriku
Kan ku tanamkan dalam hatiku
Aku akan membuat kau tersenyum
Aku akan membuat yang kau tinggalkan bahagia
Ayah!
Ini semua memang berat bagiku
Menjalani hari-hariku tanpa kehadiranmu
Ketabahan dan kesabaran yang kau titipkan padaku
Akan membuataku kuat untuk menjalani ini semua
Takut melangkah
Karya epi yun
Hidup terkadanng tiada arti
Bimbang penuh kekeliruan
Melangkah penuh keraguan
Mana arah yang harus ku pilih
Mana jalan yang harus ku tempuh
Perasaan telah membawa ku hanyut dalam kesendirian
Sepi didalam gelora jiwa yang membara
Anatara dua piihan
Hentikan!
Atau
Teruskan!
Ku slalu mencoba melangkah menerobos gelapnya serpihan
Keyakinan yang tersisa
Namun,
Kebencian dan dendam meninggalkan torehan luka yang dalam
Membuatku takut untuk mengenal kembali apa itu perasaan
Dan kesetiaan?
Palawanku Ibuku
Karya Epi Yunita
Cinta kasihmu tiada dua
Sembilan bulan kau tertatih-tatih dalam suka dan duka
Mempertaruhkan nyawamu demi memperjuangkanku
Menyapihku. . . . kau menyapihku!
disaat aku meraung dan merintih disiang dan dimalam hari
Kau tinggalkan pekerjaanmu disaat ku meraung meminta kau hadir disisiku.
Kau tinggalkan segalanya...........
Kau tinggalkan demi buah hatimu tersayang
Matamu cekung, karena kurang tidur
Bibirmu pucat , karena kurang darah
Badanmu kurus, karena kurang makan
Semua....................
Semua itu karena aku
Ibu,
Kau lentera dalam gelapku
Kau penyejuk dalam kalbuku
Kau selimut dalam kedinginanku
Kau pahlawan dalam hidupku
Siapa?
Karya Epi Yunita
Rintik hujan
Tik-tik rintik
Dar dar dar
Petir menyambar
Dar, siapa itu dar?
Tik-tik siapa itu rintik?
Mengalir tiada mengapa!
Menderas dia mengapa!
Dan kenapa?
Kenapa!
Kenapa dan kenapa?
Siapa dan siapa?
Salah, mengalah, dan akhirnya menyalah
Tak tampak
Karaya Epi Yunita
Ramai itu bersorak
Tapi sorak itu senyap
Senyap itu sorakan
Ramai itu kenapa senyap
Meraung itu teriak
Tapi kenapa rintihan
Rintihan!
Pedih, Perih, Merintih
Dimana?
Dimana sobekan itu!
Koyakan itu!
Cabikan itu!
Tidak tampak luka
Tidak samar-samar
Tidak kelam
Ataupun terang laras
Jadi, apa itu semua!
Apa yang perih
Apa yang merintih
Tidak tampak
Untuk Kau
Karya Epi Yunita
Jangan tanya kenapa aku pergi
Jangan bilang hei mengapa aku pergi
Karena aku tidak akan pernah menjawab kenapa aku pergi
Kau akan tau mengapa aku pergi
Setelah mereka yang pergi datang kembali
Jangan tanya kenapa aku pergi
Tanya pada waktu yang akan menjawab
Mengapa mereka datang kembali
Semua kulakukan karena kau
Hanya kau
Dan untuk kau
Sendiri
Karya Epi Yunita
Aku berjalan sendiri tanpa dirimu
Disisi terasa sunyi ditengah deru roda kereta
Seolah sepi ditengah orang yang berlalu-lalang
Hampa rasanya tanpa kehadiran dirimu
Walau badan terhimpit
Namun tetap terasa dingin
Tak ada angin tak ada air yang menetes
Dan tak ada salju yang turun dirimba tropis
Namun aku tetap menggigil
Sesaat terlintas dibenakku
Bayangan yang selalu kurindu
Disaat ada canda, tawa, dan gurawanmu
Kini ku sendiri, sepi, menembus malam yang sunyi
Cukup sudah
Karya Epi Yunita
Cukup!
Cukup sudah
Biarkan kaki-kaki ini
Menelusuri setiap titian hati
Sungguh takkan ku biarkan
Diri terluka lagi
Detik cepatlah berlari
Menit cepatlah berlalu
Waktu cepatlah berganti
Bawa aku pada pagi
Aku rindu sinar mentari
Membuat hangat hati
Ciptakan indah asa ini
Disisa waktu yang kumiliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar